Presiden AS terpilih menyebut mantan pemimpin Kuba mendiang Fidel Castro merupakan "diktator yang kejam", pernyataan Donald Trump disampaikan setelah kematian Castro yang berusia 90 tahun itu diumumkan.
Trump, yang akan resmi menjabat sebagai Presiden AS mulai Januari mendatang, mengatakan dia berharap warga Kuba akan lebih bebas di masa mendatang. Castro memimpin Kuba pada 1959 dan mengantarkan negara itu ke dalam revolusi Komunis. Dia menentang AS selama beberapa dekade, dan lolos dari beberapa rencana pembunuhan.
Para pendukungnya mengatakan dia mengembalikan Kuba kepada rakyatnya. Tetapi sejumlah kalangan mengkritiknya sebagai diktator.
Saudaranya Raul, yang menggantikannya sebagai presiden, mengumumkan kematian Fidel Castro di stasiun televisi milik pemerintah pada Jumat malam.
Dalam sebuah pernyatannya, Trump mengatakan bahwa ketika Kuba masih "sebuah pulau totaliter, harapan saya bahwa hari ini menandakan sebuah pergantian dari sesuatu yang mengerikan yang berlangsung terlalu lama, dan melangkah menuju masa depan warga Kuba yang indah dalam kebebasan yang layak mereka dapatkan".
Di masa pemerintahan Barack Obama, hubungan kedua negara membaik dan hubungan diplomatik dipulihkan pada 2015.
Trump beberapa kali mengkritik kebijakan Obama dalam masa kampanye pemilihan presiden tetapi dalam keterangannya dia menyebutkan bahwa pemerintahannya akan melakukan semua sesuai kemampuannya untuk memastikan warga Kuba dapat "memulai perjalanan mereka menuju kesejahteraan dan kebebasan".
Sementara itu Obama, mengatakan sejarah akan "mencatat dan mengkritik dampak yang sangat besar" dari Castro. Amerika melanjutkan "persahabatan dengan warga Kuba" pada saat ini, tambah Obama.
Castro merupakan pemimpin yang paling lama berkuasa pada abad 20 ini, yang bukan berasal dari kalangan kerajaan. Dia telah pensiun dari kehidupan politik selama beberapa tahun, setelah menyerahkan kekuasaan kepada saudara laki-lakinya pada 2006 setelah menderita sejumlah penyakit.
Jenazah Castro akan dikremasi pada Sabtu dalam upacara tertutup di Havana dan masa berkabung akan berlangsung sampai 4 Desember, setelah abunya ditaruh di bagian selatan kota Santiago.